Apel Pagi Hari Santri 2025

Banjarnegara, 22 November 2025

Kepala SMK Negeri 1 Pagentan, Imam Tejo Marwoto, S.Pd, M.M menyampaikan 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
 Yang saya hormati Bapak/Ibu guru dan tenaga kependidikan,
 Serta anak-anakku yang saya banggakan,

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya, hari ini kita dapat melaksanakan upacara dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional dengan penuh semangat dan kebersamaan.

Hadirin yang saya hormati,
 Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional, sebagai penghargaan terhadap peran besar para santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Tanggal ini dipilih untuk mengenang Resolusi Jihad yang dikumandangkan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1945 — sebuah seruan suci agar umat Islam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajah.

Tema Hari Santri tahun 2025 adalah:
 “Santri Siaga Jiwa Raga, Jaga NKRI dan Martabat Bangsa.”

Makna tema ini mengajak seluruh santri dan generasi muda, termasuk kalian para siswa SMK, untuk siap siaga lahir dan batin.

• Siaga jiwa berarti memiliki mental yang kokoh, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.
• Siaga raga berarti siap bekerja keras, belajar dengan sungguh-sungguh, serta berkontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.

Anak-anakku sekalian,
 Menjadi santri tidak hanya berarti belajar di pesantren. Setiap siswa yang berilmu, berakhlak, dan bermanfaat bagi sesama — adalah santri zaman kini.
 Kalian para pelajar SMK juga memiliki semangat kesantrian ketika:

• Disiplin dalam belajar dan praktik,
• Menjaga sopan santun terhadap guru dan teman,
• Mengamalkan ilmu untuk kemaslahatan,
• Dan terus memperkuat karakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, serta berintegritas.

Ingatlah, Indonesia membutuhkan generasi muda yang cerdas, terampil, beriman, dan berakhlak.
 Maka, jadilah santri modern yang menguasai teknologi sekaligus menjaga spiritualitas.
 Seimbangkan antara ilmu dunia dan ilmu akhirat, antara logika dan hati nurani.

Hadirin yang berbahagia,
 Mari kita jadikan Hari Santri ini sebagai momentum untuk memperkuat tekad:

Menjadi pelajar yang berkarakter, pekerja keras, berjiwa santri, dan siap membangun bangsa dengan keahlian yang dimiliki.

Semoga semangat Hari Santri senantiasa hidup dalam hati kita semua.
 Dengan semangat santri, mari kita terus belajar, berinovasi, dan berbakti untuk negeri tercinta.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.