30 Oct 2025 | Oleh: Irfan Dakhli, S.Pd.
Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa 2025, SMK Negeri 1 Pagentan mengadakan kegiatan literasi yang istimewa dan penuh makna. Kegiatan ini ditandai dengan launching 14 buku karya siswa, guru, dan kepala sekolah, sebagai bentuk nyata dari semangat menulis dan berkarya di lingkungan sekolah.
Menulis buku bukan sekadar menorehkan kata di atas kertas, tetapi merupakan wujud dari berpikir kritis, reflektif, dan kreatif. Melalui menulis, siswa belajar untuk mengolah rasa, menyusun ide, dan mengungkapkan gagasan dengan bahasa yang santun dan bernilai. Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya sekolah dalam menumbuhkembangkan budaya literasi serta melatih kepekaan terhadap lingkungan dan kehidupan sekitar.
Program “Satu Buku Satu Kelas” menjadi langkah strategis untuk membangun karakter literat di kalangan peserta didik. Setiap kelas diberi kesempatan untuk menghasilkan satu karya buku yang lahir dari kebersamaan, kreativitas, dan semangat belajar. Dari proses tersebut, siswa tidak hanya belajar menulis, tetapi juga belajar kerjasama, tanggung jawab, dan percaya diri untuk menampilkan hasil karyanya di hadapan publik.
Selain peluncuran buku, kegiatan Bulan Bahasa di SMK Negeri 1 Pagentan juga dimeriahkan dengan berbagai lomba yang menumbuhkan kecintaan terhadap bahasa dan sastra, di antaranya:
Setiap kegiatan dirancang untuk menggali potensi dan bakat siswa dalam berbahasa, baik bahasa Indonesia, daerah, maupun bahasa asing. Melalui kegiatan ini, sekolah berharap agar siswa memiliki keterampilan berbahasa yang baik, kemampuan berpikir kritis, dan sikap apresiatif terhadap karya sastra.
Kepala SMK Negeri 1 Pagentan menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan Bulan Bahasa, tetapi juga awal dari gerakan literasi berkelanjutan. “Dengan menulis, kita menanamkan ide; dengan membaca, kita menumbuhkan wawasan; dan dengan berkarya, kita mengabadikan nilai-nilai kehidupan,” ujarnya.
Melalui peluncuran 14 buku ini, SMK Negeri 1 Pagentan membuktikan bahwa literasi bukan hanya tugas guru Bahasa Indonesia, melainkan tanggung jawab bersama seluruh warga sekolah. Semoga semangat ini terus tumbuh, melahirkan generasi yang berpikir kritis, berkarakter kuat, dan mencintai bahasa serta budaya bangsa.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)

.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)